Pada pertandingan di GOR Kertajaya, Surabaya, Muba harus mengakui keunggulan lawannya itu dengan skor 70-45. Dua hari lalu tim asal Sumatera Selatan itu, yang adalah juara Kobatama musim lalu, juga kalah saat menghadapi juara bertahan Satria Muda Britama Jakarta.
Sejak pertandingan dimulai, Aspac sudah tampak dominan. Ini dilihat dari perolehan angka, di mana mereka mampu mengisi kuarter pertama dengan 21 poin, sedangkan Muba Hangtuah hanya 10.
Di kuarter kedua Aspac mulai melakukan rotasi pemain dan pemasukan angkanya sedikit menurun, hanya 15 poin, tapi masih tetap unggul. Babak pertama berkesudahan 36-19 tetap buat Aspac.
Tidak ingin menjadi bulan-bulanan, Muba Hangtuah mencoba memperbaiki permainannya. Mereka mampu meraih tambahan 16 angka di kuarter ketiga, tapi Aspac pun masih stabil dan menutup kuarter ini dengan keunggulan 55-35.
Memasuki kuarter terakhir kedua tim kembali melakukan serangan silih berganti. Aspac tak terhentikan dan menutup pertandingan dengan kemenangan 70-45.
Meski timnya kalah, namun pelatih Muba Hangtuah Hermanto mengaku sangat puas dengan penampilan anak asuhnya. Dia juga mengambil hikmah positif untuk pengembangan tim yang baru musim ini tampil di IBL tersebut.
"Syukur Alhamdulillah, kita di putaran ini dipertemukan dengan tim papan atas sehingga banyak mengambil pelajaran. Penampilan anak-anak hari ini sangat bagus dibandingkan kemarin, meski perolehan angkanya menurun. Saya acungkan jempol untuk usaha anak-anak," jelasnya kepada wartawan seusai pertandingan.
Apresiasi pada timnya juga dilakukan asisten manager Aspac, Mayckel Ferdinandus. "Kita main bagus. Semua sesuai dengan strategi. Sistem pelatih berhasil dijalankan dengan baik oleh pemain," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar